TEMPO.CO - Pengguna aplikasi jejaring sosial Twitter kini akan merasakan sedikit perbedaan. Mulai Rabu, 30 Oktober 2013, Twitter menampilkan foto dan video di lini masa pengguna tanpa perlu meng-klik tautannya lebih dulu. Sebelumnya, pengguna harus meng-klik kicauan yang berisi gambar atau video terlebih dahulu untuk bisa membuka gambar atau video.
Meskipun perubahan ini tidak mempengaruhi mekanisme dasar berbagi konten, nuansa tampilan pada Twitter yang dikenal dengan aplikasi teks 140 karakter ini jelas akan berubah. Perubahan ini menjadi salah satu bagian dari rencana perusahaan media sosial ini untuk melantai di bursa saham. Setelah menjadi perusahaan publik, Twitter menyatakan akan terus membuat perubahan untuk menarik iklan demi menambah pendapatan.
Twitter mengakui selama ini gambar dan video adalah konten yang paling sering dibagi di jejaring sosial tersebut. Dengan perubahan ini, diharapkan kedua konten tersebut dapat menjadi sumber pendapatan Twitter dari iklan.
"Perubahan tampilan gambar dan video ini bisa mendekatkan Anda dengan para pengikut (follower) dan membuat mereka seperti berada dekat dengan Anda," kata Michael Sippey, Wakil Presiden Twitter yang mengurusi produk, dalam blog- nya yang di- posting Selasa, 29 Oktober 2013.
Penonjolan konten visual kini banyak dilakukan oleh situs jejaring sosial lainnya, seperti Facebook maupun Instagram. Baru-baru ini Facebook melakukan perubahan tata letak dan mengedepankan promosi konten visual. Kesuksesan ini lebih dulu dirasakan oleh Instagram yang mampu meraih pendapatan US$ 1 miliar pada 2012 lalu dari iklan pada konten gambar.
Namun langkah Twitter tersebut dikritik oleh Mathew Ingram, seorang penulis di GigaOm. Ia mengatakan Twitter tengah berada dalam bahaya. Soalnya, kata dia, tampilan yang dibanjiri iklan dan gambar-gambar justru tidak sesuai dengan citra produk ini. "Pengguna Twitter justru terbiasa dengan teks yang efisien," ujarnya. Tampilan baru Twitter juga diprediksi akan membuat penggunanya menjadi bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar