Fakta dan Mitos - Bagian yang menyenangkan dari sisi bisnis Hollywood adalah setiap aspeknya berubah secepat kilat. Di satu sisi, setumpuk perkembangan teknologi membuat kontrak yang ditulis saat ini mungkin esok menjadi subjek gugatan hukum, karena hak cipta film bisa dipecah ke dalam ribuan bagian dengan sedikit dokumen, dan tidak ada satu pun yang memprediksikan video jam tangan laser besok.
Tambahan bagi kekacauan ini perubahan konstan sumber pembiayaan (mulai dari kredit pajak pemerintah hingga subsidi asing) dan tumpukan legislasi dan regulasi yang dibuang pada industri tersebut setiap tahunnya, dan Anda harus berjalan dengan kecepatan penuh hanya untuk bertahan saat ini. Jadi mengetahui apa yang terjadi hari ini tidaklah cukup : Anda harus bisa memprediksikan masa depan untuk meraih semua keuntungan apa pun.
Jadi berikut ini sembilan bentuk teknologi terkenal yang akan mengubah Hollywood :
1. Kios digital
Streaming bekerja dengan baik, namun saat mencoba mengunduh film, dan hal itu bisa membutuhkan berjam-jam serta berbagai upaya, karena Amerika Serikat belum memiliki sistem serat optik, seperti yang dimiliki kebanyakan negara lainnya. Hal tersebut meninggalkan peluang besar bagi kios digital misalnya Redbox, namun dengan kecepatan mengunduh dalam waktu beberapa detik ke dalam sebuah flashdisk USB dengan koneksi langsung ke komputer Anda via jaringan nirkabel. Anda bisa mengunduh demi koleksi pribadi atau menyewakannya, dan Anda bisa memutar film di semua perangkat yang Anda pilih. Pemimpin dalam teknologi ini adalah Digiboo, yang awalnya meluncurkan kios ini di bandara, saat pelancong bisa memilih semua film yang'mereka inginkan sebelum menaiki pesawat. Berharap untuk melihat kios digital seperti ini pada 2014.
2. Serat optik
Yang membawa kita ke teknologi serat optik. Seuntai serat optic bisa membawa lebih banyak data dalam waktu satu detik dibanding sistem lainnya mana pun yang bisa membawa data dalam waktu sehari. Kecepatan mengunduh seketika, tanpa adanya pelambatan hanya gara-gara tetangga Anda juga sedang online. Hebatnya, Google menjadi yang terdepan dalam hal ini, membangun sistem di Kansas City dan Austin, yang memacu perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang serupa. Hasilnya akan menempatkan industri film di pijakan yang sama seperti industri musik dalam hal mengunduh, yang memiliki kelebihan (kecepatan) dan kelemahan (lebih banyak pembajakan).
3. Jeda waktu yang lebih singkat
Yang membawa kita pada jeda waktu yang lebih singkat (collapsing windows). Saat ini, kita mengenal pembatasan bioskop, pembatasan pembajakan dan pembatasan video berdasarkan permintaan (video/video on demand atau VOD). Kegilaan ini harus segera berakhir, atau industri perfilman akan terus dibajak secara habis-habisan (Napsterized) hingga punah. Kami mungkin tidak memiliki waktu seharian dan tanggal rilis pada 2014, namun jeda mulai dari tanggal pemutaran di bioskop ke rilis VOD pada dasarnya akan semakin singkat, tidak lebih dari dari 60 hari.
4. Kursi 4D dan suara 3D
Yang membawa kita ke teknologi kursi 4D dan suara 3D. Dalam rangka untuk berkompetisi menghadapi jeda waktu yang lebih singkat dan perangkat hiburan rumah yang lengkap dengan suara surround dan gambar berdefinisi tinggi, bioskop nampaknya harus menawarkan pengalaman yang lebih baik, dan sebagian besar dari hal ini akan menuju ke kursi 4D, yang bergerak sesuai dengan film (saat anda merasa seperti terbang saat ada adegan sebuah pesawat jet), dan suara 3D, yang tampaknya muncul dari semua sisi yang berbeda dalam momen yang berbeda pula di sekeliling anda, seperti tetesan hujan yang jatuh di dekat Anda. Saya pernah mengalami keduanya, dan hasilnya mengagumkan. Bioskop-bioskop harus mengikuti tren ini atau berubah menjadi arena olahraga bowling.
5. Jangkauan Internasional VOD
Perusahaan-perusahaan Video On Demand (seperti Netflix) bekerja habis-habisan untuk memperluas jangkauan global mereka. Pada saat mereka berhasil menyelesaikannya, orang-orang di seluruh dunia ini akan menjadi pelanggan mereka, dan para pelanggan tersebut akan bisa untuk memilih bahasa apa yang mereka inginkan saat menonton sebuah film. Perusahaan-perusahaan VOD mungkin semakin dekat dengan tujuan ini pada 2014, yang akan memiliki dampak besar tentang bagaimana film-film independen akan didanai. Saat ini, para pembuat film independen mengumpulkan dana dengan menjual film mereka melalui “presales (atau penjualan sebelum tanggal peluncuran)” melalui basis negara demi negara hingga distributor setempat, namun jangkauan VOD yang mengglobal) akan merusak pola penjualan semacam ini, karena akan menghancurkan nilai dari DVD dan TV berbayar hingga distributor setempat. Hasil akhirnya kemungkinan film-film independen akan didanai oleh presales hingga perusahaan-perusahaan VOD, bukan lagi oleh distributor setempat. Daripada berangkat ke Cannes International Film Festival, para pembuat film cenderung untuk menghadiri konvensi digital di Las Vegas.
6. Investasi oleh pengiklan
Para pengiklan terdepak dari dunia pertelevisian oleh TiVo, DVR dan VOD, dan mereka melawan balik dengan menginvestasikan saham dalam film dan serial TV dengan tujuan untuk mengintegrasikan produk mereka ke dalam pesan dalam bentuk yang mereka bisa kendalikan. Batas dari tren ini didorong oleh Hasbro, yang begitu terpesona dengan kesuksesan produk mainannya dari “Transformer” yang pihaknya investasikan dalam film “Battleship” (berdasarkan permainan papan dari Hasbro), dan sudah menuju ke logika ekstrem dengan membuka studio miliknya di lahan yang terletak di Universal untuk membuat acara TV bagi sebuah jaringannya yang salah satunya dimiliki bersama dengan Discovery Communications, perusahaan-perusahaan lainnya mengikuti contoh tersebut, dan Anda bisa memperkirakan peningkatan yang substansial dalam kepemilikan langsung serta pendanaan konten oleh pengiklan pada 2014. Dan jika mereka melakukannya dengan benar, produk-produk tersebut akan terintegrasi ke dalam film seperti “Castaway” (FedEx), “Italian Job” (MINI Cooper) dan “Transformer". Jadi jika Anda sedang mencari pendanaan untuk film pada 2014, pengiklan mungkin menjadi tempat yang bagus untuk memulainya.
7. Investasi oleh ‘pengecer’
Sebuah perkembangan sangat penting baru-baru ini adalah disintermediasi dari studio melalui penciptaan konten oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan langsung dengan konsumen (bayangkan mereka sebagai retailer). Tren ini sedang meningkat di banyak front, termasuk penciptaan konten oleh perusahaan-perusahaan internet (Netflix dan YouTube), jaringan bioskop (Open Road), kanal TV kabel premium (Showtime) dan retailer DVD (Walmart). Retailer tersebut aat ini menyediakan getaran, sumber pendanaan baru penting yang mengguncang sistem studio dan melangkahi standar saluran distribusi. Tren ini akan semakin meningkat pada 2014, sehingga disintermediasi studio semakin berlanjut, karena mereka tidak akan dibutuhkan untuk memproduksi atau mendistribusikkan konten itu.
8. Mengiklankan penawaran film
Film-film independen sudah lama bergantung kepada investor swasta untuk investasi yang sangat dibutuhkan setidaknya untuk menjalankan proses pengembangan dan praproduksi. Hampir seluruh transaksi ini memicu aplikasi aturan sekuritas, karena meningkatkan saham dianggap sebagai penerbitan “sekuritas”, dan semua transaksi ini bergantung kepada pengecualian mulai pendaftaran bagi “penawaran tertutup” yang sedari awal melarang iklan dalam kaitan dengan penawaran. Namun, penawaran tertutup pada “investor terakreditasi” saat ini diizinkan untuk beriklan dengan aturan SEC, serta perusahaan-perusahaan film akan terjaga karena hal ini pada 2014. Jadi daripada menonton trailer film terbaru, Anda mungkin mendapati diri Anda menyaksikan trailer bagi investasi film mendatang.
9. Matinya roll film
Kami sama sekali tidak menyebut industri roll film, dan “P” dalam “P&A” singkatan print (cetak), namun semua ini akan menjadi cara kuno yang sebentar lagi punah. Berdasarkan peningkatan pesat ke kamera film digital dan transmisi film ke bioskop secara digital, tahun 2014 mungkin akan menampilkan pemakaman akhir sesungguhnya dari roll film 35mm. Kita akan hidup di dunia digital tanpa batas, dari kamera ke bioskop, perangkat rumah atau mobile. Schuyler M. Moore merupakan seorang mitra dalam departemen perusahaan hiburan Stroock & Stroock & Lavan LLP. Dia telah berpengalaman di dunia hiburan sejak 1981, dan dia mewakili spektrum klien yang luas di seluruh industri hiburan, termasuk produser, agen penjualan, distributor asing dan pemberi dana, serta dia sudah menangani beberapa transaskis pembiayaan terbesar di Hollywood. Dia merupakan pengarang dari The Biz : The Basic Business, Legal and Financial Aspects of the Film Industry and Taxation of the Entertainment Industry”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar