Fakta dan Mitos - Sekarang musim gak tentu nih, dari tiba-tiba panas terus hujan, kemudian panas lagi, bisa jadi penyebab badan sakit, kurang enak badan. Makanya harus bisa jaga diri nih, maksudnya jaga kesehatan, di antaranya dengan mengkonsumsi multivitamin atau lebih enak lagi buah-buahan yang segar.
Tapi untuk sebagian buah tertentu ternyata proses pematangannya dengan menggunakan karbit. Nah, aman gak sih buat tubuh kita atau malah merugikan bagi tubuh kita?
Pengaruh Karbit Terhadap Pematangan Buah Pisang
Buah pisang, terutama yang matang, memiliki beberapa kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, beberapa vitamin (A, B1, B2 dan C), zat besi, dan niacin. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium (Wirakusumah, Emma S, 1977). Zat-zat tersebut sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Bukan itu saja, pisang termasuk buah yang murah-meriah dan mudah didapat sepanjang tahun. pemasakan yang lebih cepat, yakni menggunakan karbit (kalsium karbor). Jangankan buah pisang yang umurnya tua, pisang yang umurnya masih tergolong muda (belum siap panen) pun akan segera matang walau dari sisi aroma atau rasa kurang nyaman.
Dengan karbit, ibu-ibu merasa senang karena pisangnya cepat matang dengan warna yang sama dengan proses pematangan secara alami atau matang di pohon. Tetapi, pisang yang matang karena dikarbit cepat membusuk. Setelah kulit pisang yang dimatangkan dengan karbit dijadikan makanan ternak, ternyata berdampak buruk terhadap kesehatan ternak itu. Ternak menjadi sakit.
Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsi pisang karbitan, tampaknya masih perlu penelitian lebih jauh. merusak lingkungan jika dibuang begitu saja di sembarang tempapengaruhnya terhapat proses pembusukan.
Dari penelitiannya diperoleh hasil sebagai berikut : Pisang yang dimatangkan dengan karbit paling cepat (tidak sampai tiga hari) matangnya, tetapi proses pembusukannya pun paling cepat.
Menurut Ahli Pasca Panen dari Unbraw : Pisang dan buah sejenis, proses matang secara alamiah berproses kimiawi. Karbohidrat dalam kandungan daging buahnya berubah menjadi glukosa, yang membuat rasa manis dan melunak. Proses tersebut menghasilkan Gas Etilen. Gas ini merambat dari molekul satu ke yang lainnya membuat sekitarnya jadi matang pula. Hal ini yang menjadi dasar memberi Kalsium Karbit (Calcium Carbide), digunakan untuk membantu proses pematangan.
Kalsium karbit, kita sebut karbit saja,bila kena air atau uap air akan menghasilkan Gas Asetilin. Gas ini dalam struktur kimianya serupa dengan Etilen alami. Karena dipenuhi dengan Gas Asetilin inilah, buah akan berfermentasi serentak menjadi matang. Betul, apabila buah kurang matang akan tidak semanis yang matang, karena kandungan Karbohidrat – Zat Pati-nya masih kurang. Gas asetilin karena ringan akan terbang dan tercampur dengan udara. Bahaya yang ditimbulkan sampai sekarang belum ada bukti yang nyata,semuanya hanya berdasarkan asumsi tanpa bukti ilmiah.
Pematangan buah dengan cara ini lebih sehat daripada dipakai Bahan Kimia Cair yang mengandung Etilen yang bercamour pospor. Phospor campuran ini termasuk bahan yang sangat beracun,lagipula aplikasinya dengan cara disemprotkan kekulit buahnya.
Apa itu Calcium Carbide (Karbid) ?
Bentuk karbit setelah dihancurkan Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah. Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2 Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan.
Gas etilen
Karbit memang telah lama digunakan secara tradisional untuk memacu kematangan buah. Efektivitasnya hanya seperseratus jika dibandingkan etilen. Siapa sangka selain pemacu kematangan, gas asetilen yang dihasilkan dari karbit juga bermanfaat untuk menghilangkan warna hijau.
Kesimpulan
Jadi hormon yang membuat buah matang disebut gas etilen (karbit=nama dagang). Sebetulnya secara alami tanaman sudah memproduksi hormon ini agar buah menjadi matang. Akan tetapi para pedagang buah menambahkan karbit lebih dari kadar normal agar buah dapat lebih cepat matang.
Penggunaan karbit ini tidak menimbulkan dampak negatif . Kadar vitamin dan mineral tidak berubah karena penggunaan karbit ini. Hal ini karena karbit adalah zat kimia yang hanya merangsang pembntukan gas etilen yang merangsang proses pematangan buah. Selain itu, tidak ada dampak negatif yang berarti bagi kesehatan konsumen.
Nah, kalau gini kan jadi jelas, gak ada masalah kan makan buah matang karbitan, yang penting jaga kondisi, jaga kesehatan dan vitalitas tubuh kita di antaranya dengan makan buah-buahan, gak apa-apa lah karbitan yang penting menyehatkan, betul tidak???
Ada yang mau menambahkan? Mari
kita berbagi pengetahuan kepada
kaskuser dan pembaca umumnya.
Tambahan-tambahan dari kaskuser
yang bermanfaat akan kami buatkan
update di sini.
Apa bedanya dengan di peram gan?
Itu karbit kan di tambah. Mending di peram bedanya, kalau diperam biasanya di tambahin ragi atau tidak ditambahin apapun cukup dibungkus dengan daun tertentu yang bersifat memanaskan sehingga dalam 2-3 hari berikutnya akan menjadi matang, dan biasanya rasanya lebih enak dan tidak cepat busuk. Sedangkan di karbit, adalah dengan disemprotkan (yang ane tahu) ke buah yang mau dimatangkan, dan buah seluas satu ruangan bisa matang dan waktu matangnya cepat, tetapi lebih cepat pula busuknya dan dengan kedua cara di atas, buah aman dikonsumsi.
Ada dua cara agar pisang cepat masak dan merata matangnya :
1. Secara Tradisional
Buah pisang diperam dalam tempayan yang terbuat dari tanah liat. Setelah buah dipotong, bentuk sisir dan getahnya sudah kering, kemudian disusun di dalam tempayan dan ditutup dengan kuali, agar udara tidak keluar. Antara tempayan dan kuali diberi tanah liat dan dibakar, agar udara di dalam tempayan menjadi panas, sehingga buah menjadi cepat matang. Lama pemeraman biasanya 2 atau 3 hari.
2. Dengan karbit
Pemeraman dengan karbit dapat dilakukan di pohon atau sesudah dipanen. Bila buah masih di pohon, segumpal karbit (kurang lebih 10 g) diletakkan di antara sisir pisang di bagian tengah. Kemudian tandan pisang dibungkus plastik atau karung dan diikat di bagian atasnya. Beberapa hari kemudian pisang akan matang dengan warna kulit buah kuning. Bila sesudah dipanen, buah dalam bentuk tandan atau sisir disusun. Pada tiap pojoknya diberi karbit. Karbit dibungkus kertas, dengan perkiraan untuk setiap 1 kg pisang membutuhkan 1 g karbit. Buah pisang kemudian ditutup dengan plastik dan dibiarkan selama 2 hari. Setelah 2 hari tutup dibuka dan buah diangin-anginkan. Dalam waktu 2-3 hari buah akan matang secara serempak.
Ciri-ciri buah karbitan : Pematangan tidak optimal sehingga meskipun warna kulit buahnya kuning (utk pisang) tapi rasanya kurang manis dan lebih cepat busuk, di antaranya disebabkan buah masih muda (belum layak panen).
Karbit (kalsium karbida) adalah senyawa kimia yg bila bereaksi dg uap air di udara akan menghasilkan gas ASETILEN. Gas Asetilen ini dpt merangsang proses pemasakan terutama perombakan klorofil (zat warna hijau) menjadi zat warna kuning (karotenoid). Tetapi, pd saat proses perubahan warna tsb,kemungkinan besar proses perombakan zat pati,pembentukan asam2 organik dan senyawa volatil (penimbul aroma) tdk berlangsung secara optimal. Shg gula yg memberikan rasa manis dan bau harum khas pisang masak jg blm terbentuk. Karena itu, pisang/buah yg dikarbit hanya warnanya saja yg berubah menjadi kuning tp rasanya tdk manis, masih berasa sepat dan aromanya blm kuat.
CIRI2 PISANG MASAK POHON (bukan karbitan) :
1. Kulit pisang segar berwarna kuning merata.
2. Daging buahnya padat berisi menekan kulitnya shg membentuk permukaan buahnya menjadi bulat licin, bukan bulat persegi.
3. Bau harum pisang yg sudah masak, sudah tercium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar