Cari Blog Ini

Kamis, 31 Oktober 2013

6 Produk Jasa Keuangan yang Biasa Ditawarkan Melalui Telemarketing

Fakta dan Mitos - Bagi para pengguna kartu kredit, tentu sudah tak asing lagi dengan gangguan telemarketing yang selalu gencar menawarkan sejumlah produk perbankan maupun asuransi. Sekali nama kita tercantum sebagai pemilik kartu kredit, maka kita harus bersiap-siap untuk menerima berbagai penawaran produk jasa keuangan melalui telepon, yang lazim kita sebut telemarketing. Karena data yang kita berikan saat mengisi aplikasi pembuatan kartu kredit seringkali diperdagangkan, sehingga dapat diakses oleh banyak lembaga keuangan lain. Hal ini bisa saja terjadi karena ulah oknum pengelola data yang mencari keuntungan pribadi, namun bisa juga hal tersebut merupakan kebijakan dari bank itu sendiri, yang menjadikan jual beli data sebagai salah satu sumber pendapatannya.

Bentuk produk yang ditawarkan pun kian hari kian beragam dan semakin membutuhkan kejelian dan kecerdasan kita untuk memilihnya. Karena begitu canggihnya ‘kemasan produk’ dan kemampuan merayu sang telemarketer, sehingga apa yang sekilas terdengar begitu menggiurkan, bisa menjadi bumerang dan sumber kekecewaan dikemudian hari bila kita tidak jeli dan bijak dalam memilihnya.

Berikut ini saya rangkum 6 produk jasa keuangan yang biasa ditawarkan melalui telemarketing berikut trik yang perlu diwaspadai didalamnya. Rangkuman ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi dan rekan-rekan sesama pengguna kartu kredit.

1. Personal loan- Kredit dengan angsuran tetap.
Sebagai penghargaan kepada ibu yang telah menggunakan kartu kredit XX, maka kami akan mentransfer ibu uang sebesar 12juta rupiah kerekening manapun atas nama ibu sebagai kredit angsuran tetap dengan bunga hanya 0.9999999%, tanpa potongan biaya apapun. Kira-kira seperti itu redaksi awal rayuan maut sang telemarketing. Tentu saja ini menjadi awal pancingan yang sangat menggiurkan. Walaupun saya telah lama membentengi diri untuk tidak menerima penawaran kredit semacam itu, namun baru-baru ini pertahanan saya jebol juga. Karena rasa penasaran dan ingin mencoba, akhirnya saya menerima tawaran tersebut, dengan pertimbangan bunga yang ditawarkan memang relatif murah untuk ukuran personal loan. Namun setelah melakukan penyeteroan angsuran pertama pada bulan berikutnya, saya harus menelan pil kekecewaan rasa ‘kecele’ karena ternyata setiap pembayaran angsuran saya dikenakan biaya 15 ribu rupiah, yang bila dikalikan 12 angsuran berarti jumlahnya 180 ribu. Wah, nggak bisa diberi label kredit murah dong kalo gitu dan jangan berfikir untuk melakukan pelunasan seketika (dipercepat), karena sejak awal telah dijelaskan bahwa pelunasan sebelum jatuh tempo kredit lunas akan dukenakan biaya pinalty sebesar 5% dari sisa angsuran. Itu berarti bila saya melakukan pelunasan dibulan ke 2, saya harus membayar sebesar Rp.13.638.240, jumlah yang lebih besar dari uang yang saya terima walaupun telah membayar 1x angsuran.

2. Asuransi Kesehatan
Untuk kenyamanan ibu sebagai pengguna kartu kredit XX, kami sediakan fasilitas berupa asuransi kesehatan untuk ibu dan keluarga, yang bisa ibu gunakan di rumahsakit manapun, dengan premi hanya 300 ribu rupiah perbulan, nilai klaim sampai dengan 5juta per hari!! Kata-kata yang saya cetak dengan tebal, adalah kata-kata kunci yang menjadi penekanan sang telemarketer. Dengan kemampuan nyerocos ability yang mumpuni, kita akan terus digiring untuk menyetujui menggunakan asuransi tersebut. Saat kita telah mengatakan ya, maka rekaman percakapan itu menjadi dasar mereka untuk secara langsung memasukan premi asuransi sebesar 300ribu per bulan kedalam tagihan kartu kredit kita. Walaupun saya pribadi belum pernah menggunakan produk yang satu ini, namun saya melihat banyak para pengguna yang menyesal dan kecewa. Menyesal setelah mereka sadar bahwa sebenarnya mereka tidak membutuhkan asuransi tersebut, atau kecewa karena prosedur klaim tak semudah yang dibayangkan. Menurut hemat saya, membeli sebuah produk asuransi haruslah melalui pertimbangan yang matang, butuh kejelian dan waktu untuk berfikir dan berhitung. Membeli produk asuransi melalui telemarketing bukanlah tindakan bijak, karena semestinya kita bertemu langsung dengan petugas dikantor cabang terdekat, sehingga bila terjadi kasus klaim, kita tidak kesulitan untuk mengurusnya.

3. Asuransi kesehatan dengan premi yang sangat murah
Sebagai bonus tambahan bagi ibu yang telah menggunakan kartu kredit XX, maka ibu dan keluarga kami cover dengan perlindungan asuransi DBD selama satu tahun, karena ini merupakan bonus, maka ibu cukup membayar 1x saja dan itupun hanya sebesar 50ribu rupiah.
Saat mendapat tawaran ini, penyakit demam berdarah memang sedang mewabah, saya yang biasanya menolak dengan tegas jadi tertarik juga karena premi yang dibayarkan hanya sekali untuk jangka waktu satu tahun, itupun seharga satu mangkuk bakso. Dan ketika saya mulai melakukan penolakan karena merasa ini akan mubazir, sebab saya dan keluarga telah tercover oleh asuransi yang ditunjang perusahaan tempat saya bekerja. Sang telemarketer kembali melancarkan rayuan mautnya. Haduh ibu.., apalah artinya uang 50rb dibandingkan nilai kesehatan ibu dan keluarga, hanya 50ribu loh bu…,nggak seberapa.., demi kesehatan Akhirnya sayapun luluh, padahal setelah percakapan ditelepon selesai, saya baru tersadar bahwa tak ada kolerasi antara uang 50ribu dengan kesehatan saya. Karena yang saya beli adalah produk asuransi, bukan obat atau alat yang berhubungan dengan pencegahan penyakit. Terlebih lagi saat sang telemarketer menyatakan bahwa klaim hanya dapat diajukan apabila tertanggung menderita DB dengan jumah trombosit dibawah 100ribu, saya semakin yakin ini benar-benar akan mubazir.

4. Asuransi Pendidikan
Sebagai kepedulian kami akan pendidikan putra-putri ibu, kami tunjang biaya pendidikan putra-putri ibu dalam bentuk asuransi pendidikan dengan nilai pertanggungan hingga 200 juta rupiah, dengan premi mulai 500ribu rupiah perbulan. Sepintas kalimat ini terdengar begitu manis dan menyentuh, hati orang tua mana yang tidak langsung sumringah begitu mendengar ada pihak yang peduli dan mau menunjang biaya pendidikan anak-anak mereka. Begitulah bahasa marketing, hal yang harus diwaspadai adalah kata hingga dan mulai. Hingga 200 juta berarti nilai yang kita terima bisa kurang dari itu, mulai 500 ribu berarti biaya yang kita keluarkan bisa lebih dari itu. Terlebih lagi asuransi pendidikan seringkali dikombinasikan dengan asuransi kematian, sehingga sekilas nilai uang yang akan kita dapatkan terlihat begitu besar, padahal nilai itu hanya diperoleh bila tertanggung meninggal dunia, sedangkan bila tertanggung tetap hidup sampai masa polis berakhir, maka uang yang diterima tak akan berkisar jauh dari besarnya premi yang kita bayar.

5. Asuransi Kredit
Untuk kenyamanan ibu dalam melakukan setiap transaksi menggunakan kartu kredit XX, ibu tak perlu khawatir bila berhalangan dalam melakukan pembayaran tagihan, karena setiap keterlambatan pembayaran tagihan akan kami cover dengan asuransi kredit yang tidak dikenakan biaya premi apabila tak ada tagihan pada kartu keredit ibu. Tentu saja ini kalimat marketing yang tidak boleh ditelan bulat-bulat. Karena saat kita mulai tertarik, telemarketer akan menjelaskan lebih lanjut bahwa kita akan dikenakan premi sebesar 0.5% dari nilai tagihan. Meskipun jumlahnya sangat kecil, namun harus difikirkan lagi efek kebelakangnya. Karena pembayaran dari pihak asuransi hanyalah pinjaman sementara yang tetap harus kita bayar kembali , terlebih lagi masih terdapat sederet klausal berupa aturan main yang harus kita pahami betul, agar tidak terjadi penyesalan dibelakan hari.

6. Take Over Kredit
Sebagai penghargaan bagi ibu yang telah menggunakan kartu kredit XX, kami akan mengcover tagihan kartu kredit ibu di bank lain, sehingga ibu tak perlu repot membayar banyak tagihan, cukup satu kartu saja. Mendengar kalimat ini, sekilas bagai mendengar suara dewa penyelamat, utamanya bagi mereka yang memiliki banyak tagihan kartu kredit. Namun bila kita bijak dan berfikir lebih jernih, ini hanyalah hutang diatas hutang. Karena otomatis kita akan mengeluarkan lebih banyak biaya bunga. Walaupun kita memiliki beberapa tagihan kartu, namun bila kita masih mampu menghandle nya, tentu lebih baik diselesaikan tagihan tersebut satu per satu.

2 komentar:

  1. Halo, saya Ny. Sandra Ovia, pemberi pinjaman pribadi uang, apakah Anda berutang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk membangun bisnis baru, untuk memenuhi tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini, renovasi rumah Anda dan kami juga memberikan pinjaman BITCOIN dengan suku bunga sangat rendah 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
    Anda dipersilakan ke perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.

    BalasHapus
  2. "wa-Alaikumussalam wa-Rahmatullah,"
                                   CERITA KEHIDUPAN BENAR

    Saya terkenal sebagai Mikhail Irfan Aqil seorang bapa, suami, saudara lelaki dan rakan saya dari (Putrajaya) Malaysia dan saya telah mengalami banyak tekanan kewangan dan tidak ada yang dapat meminjam wang saya untuk menyelesaikan projek perniagaan saya bermula beberapa bulan lalu . Saya telah ditipu oleh beberapa agen palsu yang mendakwa mereka dapat membekalkan saya dengan bahan mentah untuk pengeluaran

    Saya menjadi fraustrasi dan jika tidak untuk isteri saya, saya akan melakukan perbuatan bunuh diri kerana kesakitan itu terlalu banyak dan semua harapan hilang yang membuat saya mula hidup dari awal lagi dan ia tidak mudah sehingga saya bertemu ONE BILION RISING FUND sebuah syarikat pinjaman

    Saya memutuskan untuk memohon pinjaman selepas saya menghubungi penguji syarikat yang sebenarnya memberi saya harapan dan memberitahu saya tidak tpo takut bahawa syarikat itu akan meminjamkan wang saya selagi saya boleh memberikan mereka requiremet yang merupakan beberapa maklumat peribadi dan saya lakukan jadi selepas saya melalui semua proses yang mereka meminjamkan wang mereka kemudian memberitahu saya bahawa saya telah dijumpai layak untuk pinjaman dan diminta untuk menunggu dan kejutan saya geatest saya mendapat dikreditkan dan ini membuat hidup saya lebih baik hidup dan dan sangat berterima kasih kepada Allah, Isteri saya dan kepada ONE BILLION RISING FUND
    GMAIL "" "" "onebillionrisingfund@gmail.com

                          UNTUK MENGHUBUNGI AKU
    Mikhail Irfan Aqil
    mikhailirfanaqil@gmail.com
    IG :: Mikhail Irfan

    BalasHapus