Fakta dan Mitos - Dewasa ini peredaran oli sebagai minyak pelumas mesin kendaraan (mobil dan motor) sangat pesat apabila dibanding sepuluh tahun yang lalu misalnya, hal ini sebanding dengan semakin meningkatanya pertambahan kepemilikan kendaraan, karena siapapum yang memiliki kendaraan bermotor, sudah pasti memerlukan oli untuk pelumasan mesinnya. Ada lebih dari 200 an merk oli yang beredar di Indonesia, dengan berbagai macam kwalitas dan harga. Selain itu ada juga oli palsu yang menumpang merk terkenal dan banyak peminatnya, karena kwalitas dan harga yang terjangkau. Namun oli palsu tersebut kualitasnya jauh dari kualitas oli yang dipalsukan.
Ciri-Ciri Oli Palsu :
1. Tulisan pada botol / jerigen kemasan tampak kasar dan mudah mengelupas.
2. Cairan oli lebih encer dan warnanya kurang jernih.
3. Apabila digunakan, mesin lebih cepat panas dan lebih panas sehingga menimbulkan bau seperti kerak terbakar.
4. Bau asap knalpot menyengat tidak enak.
5. Baru digunakan dalam beberapa hari, warna oli sudah keruh, encer, dan cepat berkurang volumenya.
6. Bila dikuras oli bekasnya akan terlihat serbuk halus dari logam mesin.
Apabila menjumpai tanda-tanda seperti ini, maka secepatnya anda harus ambil tindakan untuk mengganti oli segera, sebab apabila tidak segera diganti dengan oli yang asli dan berkwalitas bisa dipastikan mesin kendaraan akan lebih cepat rusak.
Memilih Oli yang Berkwalitas Untuk Mesin Mobil atau Motor
Pengertian Mesin atau Engin, pada dasarnya adalah gerakan mekanis naik turun atau maju mundur sebuah piston dirubah menjadi gerakan mekanis berputar. Karena gerakan tersebut bersifat gerakan mekanis dari logam yang bergesekan, maka diperlukan pelumasan dengan minyak pelumas atau oli pada permukaan logam yang bergesekan.
Fungsi Oli dalam proses pelumasan :
1. Melapisi permukaan logam yang bergesekan agar permukaan logam tidak bersentuhan langsung, tetapi terlapisi atau tersekat oleh lapisan oli.
2. Sebagai pendingin terhadap panas yang ditimbulkan dari pergesekan permukaan logam.
3. Untuk mengurangi atau menghilangkan hambatan dari friksi permukaan logam yang bergesekan.
4. Mencegah terjadinya korosif.
5. Membersihkan permukaan logam yang bergesekan.
6. Meningkatkan kompresi di ruang pembakaran.
Komposisi Oli
Oli sebagai minyak pelumas, terdiri dari dua macam bahan, yaitu :
1. Bahan Dasar Alami, adalah bahan utama oli yang berasal dari tambang minyak mineral sebanyak 90% - 98% volume.
2. Aditif buatan (sintetis) sebanyak 2% - 10% volume.
Bahan dasar alami oli tidak bisa begitu saja digunakan sebagai minyak pelumas, tetapi harus dicampur terlebih dahulu dengan aditif buatan, agar oli dapat berfungsi sebagai pelumas sebaik-baiknya.Hal Ini disebabkan karena bahan dasar oli merupakan senyawa siklis hidrokarbon, yang mana rantai atom C nya akan mudah pecah atau terurai karena panas, sehingga senyawa menjadi tidak stabil. Untuk itu maka diperlukan aditif buatan yang berfungsi :
1. Menghambat atau menahan timbulnya panas dan terjadinya pemecahan rantai atom C pada bahan dasar.
2. Menstabilkan viscositas dan densitas.
3. Menjaga pengentalan dan pembekuan.
4. Menjaga kestabilan daya alir atau daya luncur aliran oli.
5. Mencegah terjadinya pengumpulan oksigen yang menimbulkan buih atau busa.
Dari hal-hal diatas, dapat disimpulkan bahwa oli yang berkwalitas baik, adalah oli yang mempunyai sifat-sifat :
1. Tidak mudah menimbulkan panas yang berlebihan pada mesin.
2. Kekentalan dan berat jenisnya stabil.
3. Tidak timbul buih atau busa.
4. Mempunyai daya alir atau daya luncur yang baik.
5. Limbah oli tidak ada campuran serbuk logam.
Tingkat kekentalan oli biasanya dinyatakan dalam huruf dan angka, Misalnya SAE 20W - 50, yang artinya, berdasarkan aturan dari society automotif enginer oli tersebut mempunyai angka kekentalan 20 pada suhu dingin (winter) dan angka 50 pada suhu panas.
Melihat begitu pentingnya peranan oli dalam proses pelumasan suatu mesin , maka hati-hati dalam memilih dan menentukan jenis dan kwalitas oli. Beberapa panduan yang bisa digunakan agar tidak terjebak dengan oli palsu atau oli yang tidak berkwalitas :
1. Belilah oli yang diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan lama berkecimpung di dunia pertambangan. Misalnya Pertamina, Mobil Oil, Sheel, Castrol, Caltex, Amoco, misalnya.
2. Sedapat mungkin Hindari penggunaan oli sintetik, karena sebaik-baiknya oli sintetik belum ada yang bisa menyamai kwalitas oli dari pertambangan.
3. Jangan percaya begitu saja dengan iklan, promosi atau kata bengkel / toko oli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar