Cari Blog Ini

Sabtu, 02 November 2013

8 Aturan Saat Melakukan RoadTrip

Fakta dan Mitos - Awal bulan Oktober 2013 kami melakukan perjalanan darat selama 14 hari dari Sawarna, Banten menuju Pulau Komodo dengan mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa dan Flores.

Perjalanan yang menggunakan 7 (tujuh) kendaraan ini menjadi pengalaman pertama selama melakukan trip dan tentu menjadi pengalaman berharga bagi saya.

Ada beberapa catatan yang harus kita lakukan saya melakukan roadtrip selama itu. Berikut perinciannya :

1. Setiap konvoi harus ada leader yang berada paling depan dan sweaper yang mengikuti paling belakang. Ini sesuai dengan aturan internasional untuk konvoi sekitar 10 kendaraan. Tidak perlu ada sirene atau klakson yang akan mengganggu kendaraan lainnya. Dengan menggunakan sirene justru akan membuat sikap apatis para pengendara lain karena menganggap kita adalah rombongan yang arogan.

2. Setiap kendaraan harus ada alat komunikasi seperti Handy Talky untuk koordinasi antar tim. Dan memang HT ini sangat efektif dibandingkan dengan alat komunikasi lain seperti handphone yang bisa saya ngedrop karena tidak ada signal di kawasan blank spot. Menggunakan HT juga menjadi semacam petunjuk dari leader kepada para pengikut di belakangnya yang tertinggal di belakang dengan memberikan informasi apakah ada kendaraan dari depan, jika kosong silahkan untuk menyalip kendaraan yang menghalangi. Penggunaan HT juga menjadi alat yang mengasyikan karena walau terpisah oleh kendaraan, kita bisa berkomunikasi seperti layaknya berada berdampingan.

3. Merencanakan waktu perjalanan sangat penting dengan membuat itinerary secara detail seperti jam per jam yang akan ditempuh, tentu ini setelah melakukan survey sebelumnya. Harus diantisipasi juga jalanan macet dan jalanan rusak yang menghambat waktu perjalanan.

4. Tentukan rute perjalanan harus bisa mencari jalan yang paling singkat sehingga tidak menghabiskan waktu di perjalanan. Disarankan mengggunakan GPS untuk mengetahui peta dan lokasi yang dituju. Saat ini dengan menggunakan smartphone pun sudah bisa menggunakan GPS seperti waze.com yang cukup lengkap. Setting lokasi yang dituju dengan demikian kita akan mengetahui berapa jarak tempuh yang akan dituju. Perlu ditentukan juga lokasi titik kumpul dan titik peristirahatan yang akan dituju. Dengan demikian tidak saling menunggu ditengah jalan yang lagi-lagi akan menghambat waktu perjalanan.

5. Jaga Jarak dan Tidak Boleh Sejajar. Dalam konvoi wajib menjaga jarak antar kendaraan. Tidak boleh terlalu dekat atau jauh. Toleransinya adalah 2 detik. Jadi misalnya jika kendaraan didepan melewati satu tiang listrik dalam waktu dua detik kendaraan kita harus melewati tiang listrik tersebut. Sedangkan untuk kendaraan yang tidak boleh sejajar agar kita bisa melihat lebih luas yang ada di depan dan tidak terhalang oleh kendaraan di depan. Jadi harus zigzag, kecuali untuk pengambilan gambar atau video.

6. Gunakan Lampu Utama. Ini menjadi standar protokol di beberapa negara. Dengan menggunakan lampu, lewat kaca spion kita bisa melihat anggota tim yang ikut dalam konvoi. Dan satu yang tidak boleh adalah menggunakan lampu hazard (lampu bahaya). Saya masih sering melihat penggunaan hazard yang salah kaprah ini seperti menggunakan di jalan saat hujan besar atau perempatan jalan. Penggunaan seperti ini akan membahayakan pengguna jalan lainnya karena mereka tidak akan tahu akan kemana arah kendaraan kita saat melaju.

7. Perlu ada toleransi yang tinggi terhadap para pengendara lain.Biasanya dalam konvoi kita tidak ingin ada kendaraan lain masuk dalam barisan, namun pengguna jalan bukan hanya milik kita, mereka juga berhak karena sama-sama membayar pajak. Berikan segera jalan agar segera melewati barisan, siapa tahu ada keperluan yang emergency seperti membawa orang sakit atau akan melahirkan.

8. Untuk keperluan pribadi, jika ingin sharing dengan teman-teman menggunakan social media seperti twitter atau facebook jangan lupa membawa power bank atau jika ingin menggunakan laptop jangan lupa membawa inverter, pengalih daya dari DC menjadi AC, dari 12 volt menjadi 220 volt, yang bisa dicolokkan ke penyulut rokok di kendaraan, dengan demikian kita bisa menggunakan laptop dan langsung menggunakan listrik via colokan rokok tersebut. Selain itu jangan lupa menggunakan jaringan telekomunikasi yang baik signalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar