Cari Blog Ini

Senin, 25 November 2013

5 Faktor Penyebab Perceraian dan Solusinya

Fakta dan Mitos - Masa remaja yang indah sudah ditinggalkan, hidup bersama dalam perkawinan, saling cinta saling menyayang, saling berbagi rasa, saling memberi dan saling menerima dalam rumah tangga, seiring sejalan dalam kehidupan. Walaupun badai datang menghempaskan, tak tergoyahkan bagai batu karang dalam mengarungi samudra cinta, saling percaya, saling menyayang, dan saling setia seia sekata membina rumah tangga.

Dasar utama dalam membangun rumah tangga adalah saling cinta dan pengertian, berbagi rasa dalam suka dan duka, maka terjalinlah keharmonisan dan kebahagiaan hidup berumah tangga, Perkawinan adalah suatu ikatan bersama dalam kehidupan berumah yaitu penyatuan hati dan fikiran antara dua jenis manusia yang berlainan jenisnya, antara laki-laki dengan perempuan, menjalin hidup bersama dalam mengarungi kehidupan berumah tangga, apapun yang terjadi dalam mengarungi kehidupan berumah tangga suka maupun duka dirasakan bersama dan saling berbagi rasa.

Seorang perempuan yang ingin hidup berumah tangga, maka sebaiknya sebelum dia memutuskan untuk hidup berumah tangga bersama pasangannya, dia harus bisa memastikan dulu status calon suaminya apakah benar-benar masih perjaka belum pernah menikah dengan perempuan lain, dan harus bisa mempelajari sikap dan perilaku calon suaminya, yang paling utama adalah harus seiman dan seagama dan calon suami tersebut harus sudah mempunyai penghasilan atau pekerjaan yang bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup berumah tangga, karena agama dan penghasilan calon suami adalah merupakan syarat utama dalam kehidupan berumah tangga. Begitu juga bagi seorang laki-laki yang berniat untuk membangun hidup berumah tangga mencari calon isterinya, harus yang seiman dan seagama, carilah wanita yang penurut,dan dalam berbicara yang lemah lembut tidak lebih keras dari suara laki-laki.

Apa dan bagaimana penyebab hancurnya rumah tangga?
Kehancuran rumah tangga disebabkan oleh beberapa faktor penyebabnya, terutama karena tidak ada lagi saling pengertian, tidak ada lagi saling memberi dan menerima tidak ada lagi saling percaya, dan tidak ada lagi saling setia. Mengapa sampai terjadi demikian?

Faktor penjebab perceraian yang kita ketahui adalah :

1. Hidup berumah tangga tidak seiman dan seagama, akan menyebabkan terjadi percekcokan rumah tangga, karena beda agama adalah suatu dosa berkepanjangan, adanya perbedaan keyakinan dan ketuhanan, bahkan setelah mempunyai anak akan membuat kebingungan bagi anaknya, agama mana yang harus dianut oleh anaknya? apakah mengikuti keyakinan agama Bapaknya ataukah agama yang dianut oleh ibunya, sehingga terjadilah suatu persaingan agama antara bapak dan ibunya yang berusaha mempengaruhi anaknnya dan menanamkan keyakinan agamanya masing-masing.

2. Krisis ekonomi dalam rumah tangga, sering terjadi perceraian, karena keuangan rumah tangga yang tidak mencukupi untuk biaya hidup, beban fikiran akibat banyaknya utang, sehingga terjadi cekcok terus menerus dalam rumah tangga dan tidak ada lagi saling pengertian sehingga isteri suka marah-marah kepada suami dan suami menjadi empsi lalu berlaku kasar kepada isterinya.

3. Isteri tidak menarik lagi dalam berpakaian dan malas bersolek merawat diri, dan isteri malas menyediakan minum suami pulang kerja, sehingga suami tidak kerasan di rumah lalu mencari minuman di warung kopi yang pelayannya wanita-wanita cantik, hal ini tidak terpikirkan oleh isteri penyebab dari hancurnya rumah tangga karena suami melirik wanita lain.

4. Perselingkuhan, terjadi akibat adanya pihak ketiga yang merusak rumah tangga, mengakibatkan terjadinya cekcok, inilah faktor utama penyebabnya, karena isteri di rumah tidak menarik lagi, dan tidak ada kejujuran lagi dari suami, apalagi tidak ada lagi pelayanan isteri maupun pelayanan suami yang saling memuaskan dalam melakukan hubungan cinta. hanya suami dan siteri yang pengertian yang mau menerima apa ada-nya
kekurangannya sehingga tetap terjalin utuh dan rukun dalam kehidupan berumah tangga, janganlah menceritakan kekurangan suami atau isteri kepada orang lain, berdua harus saling menutupi kekurangannya.

5. Tidak mempunyai anak selama berumah tangga, ada sebagian orang tidak perlu harus bercerai,tetap alternatif mengambil anak pungut atau tetap tabah menjalani kehidupan rumah tangga mereka walaupun belum dikarunia seorang anak, hal ini tergantung dari pengertian berdua suami dan isteri sehingga rumah tangganya mereka tetap rukun, karena berdua adanya perasaan cinta yang mendalam dan tidak ingin menyakiti hati terhadap suami atau isterinya.

Bagaimana cara agar rumah tangga tetap harmonis dan langgeng sampai akhir usia?
Sebagai seorang isteri layanilah suami dengan baik, terutama setelah pulang kerja membuatkan minuman dan ngobrol seperlunya saja janganlah jadi isteri suka mengomel. Bila ada keperluan minta ambilkan sesuatu gunakan kata "Tolong" kepada suaminya. Bagi suami dan isteri saling bergantian memberikan pijatan ditempat tidur, hal ini dapat menambah keharmonisan berumah tangga. Isteri sebelum tidur sebaiknya bersolek, pakai baju tidur dari kain katun atau sutra yang disenangi suami. Isteri atau suami apabila marah cukup beberapa kata saja, jangan sampai mengatakan kata-kata "bodoh atau sinting " kepada isteri atau suami dan jangan mengatakan "pulang saja kamu kerumah orangtuamu, atau dengan mengatakan "ku ceraikan kamu" hal ini akan menjadi suatu kebiasaan setiap kali marah yang akhirnya menyebabkan percekcokan yang tak kunjung selesai akibat dari ucapan yang menyakitkan hati dan menyinggung perasaan, sehingga tidak ada lagi jalan terbaik selain daripada perceraian, tidak ada lagi saling pengertian dan tidak ada lagi saling menghormati terhadap pasangannya, maka sebaiknya usahakan salah satu suami atau isteri saling mengalah jangan saling mau menang sendiri demi menjaga keutuhan rumah tangga dan demi masa depan kehidupan anak-anaknya.

Kita hidup di dunia mendambakan ketenangan dan kesejahteraan, kita mempunyai rencana hidup yang baik untuk masa depan, tidak menginginkan perceraian, jalan terbaik menyatukan hati dan pikiran memerlukan kesabaran dan pengertian dalam membina hidup berumah tangga.

Kekayaan jasmani yang kita dapat di dunia harus dibarengi dengan kekayaan rohani, kalau tidak maka akan terjadi kehancuran rumah tangga, mengapa orang yang kaya lebih banyak yang bercerai, karena semakin banyak kekayaan yang dimiliki oleh seseorang maka semakin besar godaan yang dihadapinya, apakah dia bisa memanfaatkan kekayaannya hanya untuk kehidupan rumah tangganya, apakah dia tidak mudah tergoda wanita lain yang menyebabkan adanya perselingkuhan?

Janganlah bercerai konsultasikan dulu masalah rumah tangga anda.

1 komentar: