Cari Blog Ini

Minggu, 03 November 2013

5 Alasan untuk Menonton Film "Thor : The Dark World"

Fakta dan Mitos - Minggu ini, Indonesia dan 21 negara lain mendapat kesempatan untuk menyaksikan “Thor: The Dark World” (2013) lebih awal dari rilis resminya di Amerika Serikat. Karena itu, gunakanlah kesempatan ini untuk menyaksikan kisah lanjutan sang dewa petir sebelum spoiler mulai banyak bertebaran.

Belajar dari film pendahulunya, “Thor: The Dark World” mengajak penonton terjun ke dunia Asgard yang fantastis dan lebih menghibur dengan banyaknya adegan aksi serta humor yang berlimpah. Bukan penggemar berat Thor dan masih menimbang-nimbang apakah ini adalah film yang cocok Anda saksikan minggu ini? Berikut adalah lima alasan menonton film “Thor: The Dark World”

1. Marvel Studios
Marvel Studios sudah memulai langkah brilian mereka sejak memperkenalkan Iron Man pada penonton di tahun 2008, dan membangun jalinan cerita yang memungkinkan terbentuknya Marvel Cinematic Universe. Kulminasi dari kerja keras mereka terwujud dengan sempurna melalui “The Avengers” (2012) yang disukai penonton dan kritikus, serta berhasil duduk di posisi tiga dalam daftar film terlaris sepanjang masa. Mudah untuk kehilangan kepercayaan pada studio film yang mengacak-acak kisah superhero favorit Anda di layar lebar. Tetapi, Marvel Studios telah membuktikan bahwa mereka layak dipercaya untuk terus mencoba. Dengan “Thor: The Dark World”, Alan Taylor telah sukses menuai beragam komentar positif yang tentunya melegakan bagi para pembuat filmnya, serta bagi para penggemar Thor sendiri. Kenyamanan penonton dengan Marvel Studios jelas merupakan sesuatu yang langka. Kita tahu bahwa film superhero yang benar-benar bagus hanya bisa dihitung dengan jari. Tetapi, dengan Marvel Studios, setidaknya film-film di bawah bendera mereka tak akan sepenuhnya berakhir dengan bencana. Setidaknya dengan Marvel Studios, kita dapat mengharapkan hadirnya film-film superhero dengan kualitas di atas rata-rata.

2. Thor - Chris Hemsworth
Pemilihan Chris Hemsworth sebagai pemeran Thor sudah dianggap sebagai hasil casting yang sempurna. Tak hanya mampu memenuhi persyaratan dari segi fisik, Hemsworth juga telah membuat sosok Thor identik dengan dirinya. Bahkan, Anthony Hopkins yang berperan sebagai Odin, sang ayah, juga mengakui bahwa Hemsworth benar-benar terlihat meyakinkan sebagai seorang dewa dari mitologi Nordik. Dalam “Thor: The Dark World”, Hemsworth harus mempertahankan semua kualitas yang telah membuat penonton menyukainya di film pertama, sekaligus membawa Thor dalam perjalanan berbahaya yang akan makin mendewasakan dirinya sebagai seorang pemimpin dan pahlawan. Sekali lagi, Hemsworth dapat menjawab tantangan ini secara fisik dan emosi. Berkat intervensi dari Joss Whedon, Hemsworth juga kembali dipancing untuk menunjukkan hasil olahraga dan diet ketatnya dengan adegan Thor tanpa baju atasan. Apabila Anda bukan penggemar Hemsworth, ini mungkin sesuatu yang konyol. Tetapi, reaksi para penonton wanita terhadap adegan ini sangat positif.

3. Loki - Tom Hiddleston
Salah satu motor utama dari film “Thor” (2011) adalah interaksi Thor dengan sang adik, Loki. Melalui film ini dan “The Avengers”, Tom Hiddleston telah mengubah Loki dari sosok penjahat licik menjadi seorang tokoh multidimensi yang sangat disukai penonton. Dalam “Thor: The Dark World”, kita kembali diperlihatkan sisi-sisi lain dari Loki yang tidak diperlihatkan di film pertamanya. Berbeda dengan penggambarannya di layar, Loki tahu betul siapa dirinya meski langkah-langkah yang diambilnya mungkin terlihat ambigu bagi mereka yang berada di sekitarnya. Hal paling hebat yang berhasil dibawa Hiddleston dalam karakter Loki jelas adalah pembawaannya yang santai, elegan, dan jenaka. Ketika penampilan ini dipasangkan dengan Thor, hasilnya adalah sebuah perjalanan emosi yang krusial. Tidak berlebihan untuk menyatakan bahwa tanpa kehadiran Loki, “Thor: The Dark World” akan terasa hambar.

4. Komedi
Standar yang banyak dipakai untuk sekuel film di jaman sekarang adalah anggapan bahwa film kedua harus lebih suram daripada film pertamanya. Hal itu mungkin berhasil dengan “The Dark Knight” (2008), tetapi Marvel Studios yang punya pendekatan berbeda justru mengambil masukan dari penggemar dan membuat “Thor: The Dark World” lebih lucu dari pendahulunya. Hal ini tentu saja dimulai dengan menyatukan kembali tim yang dipimpin Jane Foster (Natalie Portman): Erik Selvig (Stellan Skarsgård), Darcy Lewis (Kat Dennings), dan Ian Boothby (Jonathan Howard) sang pegawai magang baru. Bila di Asgard sumber humor utamanya adalah Loki, di Bumi, Darcy sang mahasiswa ilmu politik kembali menjadi sosok yang digunakan untuk menyisipkan sisi komedi dalam kisah yang serius ini. Bila Anda suka kehadiran Darcy yang ceplas-ceplos di film pertamanya, Anda akan lumayan menikmati lelucon-lelucon di film kedua ini.

5. Petunjuk Selanjutnya
“Thor: The Dark World” telah memberi gambaran yang lebih solid mengenai Asgard dan Nine Realms secara keseluruhan. Dengan dunia yang sudah divisualisasikan dengan lebih matang, kini giliran penonton untuk dibawa lebih jauh ke dalam dunia kosmik dari komik Marvel. Bila Anda sukses bertahan di dalam bioskop untuk menyaksikan adegan tambahan “Thor: The Dark World”, Anda akan diberi petunjuk untuk menerka ke mana jalan berikutnya yang akan diambil oleh film-film Phase Two Marvel dan juga film Thor ketiga.

Bila Anda akan menyaksikan “Thor: The Dark World” di akhir pekan ini, jangan lupa untuk menanti sampai filmnya benar-benar usai. Selain adegan tambahan pertama, masih ada satu adegan tambahan lagi yang menanti Anda di akhir closing credit. Semoga saja bioskop tempat Anda menonton tidak buru-buru mematikan proyektor setelah film usai.

Selamat menonton!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar