Cari Blog Ini

Senin, 11 November 2013

10 Alasan Kenapa Boyband dan Girlband Korea Masih Akan Bertahan Lama

Fakta dan Mitos - PASAR boyband dan girlband di Korea telah penuh sesak. Sementara grup papan atas macam Super Junior, Big Bang, SNSD, 2NE1 dan TVXQ masih bertahan dengan kokoh, dan grup lapis keduanya macam 2PM, Sistar, Miss A, Beast, Infinite mulai melesat naik. Grup yang lebih muda terus bermunculan. Crayon Pop, A Pink, B.A.P, Teen Top, dan B1A4 yang terhitung baru menebar ancaman seperti halnya EXO yang mendunia. Cukup sudah dengan menelurkan grup idola baru? Sama sekali belum.

YG Entertainment baru saja resmi mengumumkan boyband baru. JYP juga sedang melatih beberapa artis training untuk dijadikan boyband baru. Kenapa era keemasan boyband dan girlband di Korea begitu lama, tak seperti di tanah air yang pernah begitu booming 1,5 tahun lalu, namun tinggal menyisakan segelintir saja di layar kaca. Berikut alasan yang mungkin membuat era boyband dan girlband Korea masih terus bertahan :

1. Pelatihan Khusus
Pelatihan menjadi syarat khusus bagi calon artis yang ingin debut dengan kondisi kompetitif. Untuk jadi personel boyband atau girlband saja bisa memakan waktu tahunan, apalagi kalau harus menjadi aktor, aktris, atau penyanyi solo. Rata-rata personel Super Junior misalnya menjalani latihan 4-5 tahun sebelum debut. Tapi ada juga yang hanya menjalani pelatihan 6 bulan seperti Kyuhyun. Hal itu karena si maknae memiliki suara indah yang memang tak diragukan. Rekor terlama pelatihan dijalani Jo Kwon "2AM" yang menjalani pelatihan selama 7 tahun. Pelatihan memakan waktu lama, tentu saja identik dengan modal besar. Apalagi biasa mereka tak hanya dilatih menyanyi dan menari, tetapi juga akting, musik, dan bahasa asing. Belum lagi dormitori, makanan, pakaian, hingga operasi plastik bila diperlukan. Tak heran begitu debut dan menghasilkan potongan manajemen juga tidak kecil. Tapi dengan begitu tak heran kualitas dan soal keunikan menjadikan mereka terus bertahan

2. Persaingan
Acara Musik Stasiun Televisi yang Ketat Sudah tidak asing lagi bagi pemusik untuk memilih medium yang dikehendaki untuk launching single terbaru. Di Amerika biasanya radio lah yang digunakan sebagai tempat launching lagu baru favorit para produser. Tapi di Korea, beberapa acara musik menjadi sarana mempromosikan single terbaru. Oleh karena itu lahir istilah debut stage, comeback stage ataupun goodbye stage. Padahal untuk grup tertentu promosi dari album lama ke album baru bisa ajdi hanya 2-3 bulan. Nah, ada beberapa acara musik stasiun televisi yang biasanya dijadikan sarana mempromosikan single baru yakni Inkigayo (SBS), Music Core (MBC), Music Bank (KBS), dan Mnet Countdown! (Mnet). Biasanya grup-grup besar memiliki kerjasama atau acara favorit yang mereka pilih sebagai panggung pertama merekam penampilan mereka. Eh, ada juga sih artis manajemen yang tak tampil di acara TV tertentu.

3. Terserap Industri Periklanan
Kalau untuk membentuk satu grup idola dibutuhkan investasi besar, otomatis tiap manajemen mengharapkan artisnya mendapatkan endorsement deal atau kontrak sponsor yang besar dan banyak, disamping kesuksesan di dunia musik. Nah, yang ditawarkan industri K-Pop bersambut dengan kebutuhan para pengiklan. Para artis idola yang sering disebut mengandalkan tampang semata, memang rata-rata menjadi model iklan seperti mobil, minuman ringan, brand pakaian, rumah mode, pakaian dalam, alkohol, kafe, pizza, restoran ayam, dan terutama produk produk kosmetika. Perang artis idola masih terjadi antar produk-produk kosmetika yang diminati pasar Asia seperti Etude, Faceshop, Missha, Inisfree, dan lain sebagainya. Saking menariknya banyak produk juga makin menyempitkan diri ke produk yangh diperuntukan remaja dan lagi-lagi artis idola yang kecipratan rezeki.

4. Apresiasi Media : TV, Cetak, Online, Radio, dll
Pertumbuhan media fashion membuat hubungan mutual dengan artis idola terjalon begitu rupa. Hampir tiap bulan majalah-majalah fashion ternama membuat pemotretan tematik yang biasanya mengambil konsep berbeda dari imej si idola. Peran media online terletak pada penyebaran berita dan gosip K Pop yang begitu cepat. Media online tertentu bekerja sama dengan boyband atau girlband tertentu untuk mengadakan wawancara dan tanya jawab online, memberi kuis, dll. Radio juga sarana komersial bagi para pemilik radio, kreator, dan si artis sendiri. Banyak radio menghimpun banyak penggemar karena menggunakan artis idola sebagai penyiar atau DJ. Untuk televisi makin maraknya acara variety show dan talk show membuat pekerjaan para idola bertambah banyak.

5. Dukungan Sosial Media
Media sosial harus diakui membuat berita seputar idola berputar begitu cepat. Tak cuma gosip termutakhir, aktivitas harian, aktivitas luar negeri, saat bersosialisasi, liburan para idola membuat mereka selalu ada dipermukaan. Otomatis apa saja yang dilakukan, perubahan gaya berpakaian, rambut, dan hal-hal yang sedang digemari bisa dilihat dan dibagi dengan penggemar.

6. Go International
Mungkin inilah yang membedakan industri K Pop dengan industri musik lain di dunia. K Pop bisa menerima beberapa anggota dengan kebangsaan lain misalnya dari Amerika, Kanada, China, bahkan Jepang. Tujuannya jelas saat sudah eksis, mereka bisa mengembangkan saya ke dunia internasional. Bebeberapa manajemen malah sejak awal berkonsentrasi ke pasar Jepang, lainnya membidik ke pasar China. Para anggota grup menyiasati dengan membelah diri menjadi subunit. Untuk beberapa grup, pasar mereka bahkan lebih luas lagi hingga ke Asia Tenggara, Eropa, bahkan benua Amerika.

7. Penjualan album dan merchandise
Ini salah satu direct selling paling menguntungkan. Hampir tiap manajemen pasti akan merilis album, album repackage, dan juga merchandise resmi. Hasilnya dipastikan akan membuat orang ngiler. Meski pembajakan dan album digital laris manis, album fisik artis Korea masih diminati bahkan EXO membuat sejarah baru karena nyaris menembus penjualan 1 juta kopi. Kenapa album fisik masih diminati? Tentu saja karena masih ada sampul album yang biasanya berbentuk pictorial book.

8. Karier Kedua dan Prinsip kebersamaan
Karier kedua yang sering disebut lahannya pada idola diantaranya dunia akting dan bisnis. Selain terlibat drama 16 seri, artis idola juga mulai merambah komsit, musikal, dan drama yang mulai nge-trend, mobile drama dan web drama. Sungyeol "Infinite" dan Dongjun "ZE:A" dua artis idola yang main dalam drama medium internet dan mobile. Dari musikal, artis idola juga bisa menambah pundi-pundi. Ada seleksi alam dalam tiap grup biasanya ada 1-2 orang yang lebih menonjol dan berkesempatatan melalukan aktivitas solo yang menghasilkan banyak uang. Tapi jangan takut, rata-rata manajemen memiliki peraturan kuat. Sampai dua tahun pertama, semua penghasilan yang didapat semua anggota grup baik yang didapat dari manggung bersama-sama maupun solo, harus dibagi rata dengan anggota lain. Masuk akal sih, soalnya mereka naik juga kan karena nama grup. Setelah di atas dua tahun baru penghasilan bisa dibagi berdasarkan siapa paling banyak pekerjaan. Tapi beberapa grup terbukti berhasil menyebar personelnya ke dalam aktivitas solo yang membuat semua personel tetap sibuk dan punya penghasilan.

9. Konser
Untuk sementara ini belum ada fans yang sefanatik pecinta K pop. Tiap tiket konser dijual secara online, tidak saja membuat server rusak, tiket langsung berstatus sold out. Bahkan banyak konser artis populer langsung habis dalam hitungan menit. Salah satu yang menarik dari konser artis Korea adalah penjualan merchandise resmi di lokasi konser sebelum konsernya sendiri dimulai. Pengalaman penulis saat konser Super Junior di Singapura, para ELF rela mengantri hingga ratusan meter dibawah guyuran hujan demi mendapat stick resmi, kaus, poster, handuk, dll.

10. Fandom
Fans setiap gru memiliki nama-nama unik. Dan biasanya fandom sangat memegang peranan saat comeback stage, konser, dan pembelian merchandise. Saat penulis menyaksikan langsung konser M! Countdown! Setahun silam di Seoulk, hampir 50 persen lebih tiket diserahkan pada fans MBLAQ yang saat itu sedang comeback stage. Beberapa klub penggemar juga sangat berpengaruh. Misalnya ELF yang membeli share saham di SM Entertainment agar dapat mencegah dibubarkannya Super Junior beberapa tahun silam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar