Cari Blog Ini

Kamis, 16 Mei 2013

Sakit Gusi Kala Hamil? Apa Efeknya?

Reko Blog's - Jika gusi Anda baru mengalami bengkak dan bernanah dalam 1 minggu terakhir pada saat kehamilan Anda berusia 6 bulan (trimester 2), kemungkinannya Anda sedang mengalami peradangan gusi yang dikaitkan dengan kehamilan Anda. Istilah lain mengenai penyakit tersebut adalah pregnancy-associated gingivitis atau gravidarum gingivitis.

Peradangan gusi pada saat hamil bukan benar-benar disebabkan oleh kehamilannya. Namun, hal itu tetap disebabkan oleh adanya plak gigi, sama seperti pada pasien wanita yang sedang tidak hamil.

Kehamilan akan mengakibatkan perubahan hormonal pada tubuh pasien, yaitu meningkatnya hormon steroid pada cairan gusi dan peningkatan bakteri Prevotella intermedia yang menggunakan steroid sebagai faktor pertumbuhannya. Hormon-hormon yang dihasilkan pada saat kehamilan juga mempengaruhi sirkulasi darah pada gusi. Dengan demikian, kehamilan akan memodifikasi respons gusi terhadap plak gigi.

Dengan kata lain, gusi wanita hamil lebih rentan terhadap iritan yang diterima dan akan menghasilkan penampakan gusi yang tidak normal.

Pasien, yang sebelum kehamilan sudah memiliki peradangan gusi ringan, harus lebih berhati-hati karena pada saat kehamilan memasuki trimester pertama akan mengalami peningkatan peradangan gusi. Sementara itu, pasien yang sebelum kehamilan tidak pernah mengalami perdarahan gusi harus lebih memperhatikan kondisi kesehatan rongga mulutnya karena, jika tidak, maka akan cepat mengalami perdarahan gusi.

Peradangan gusi akan terus meningkat keparahannya pada kehamilan bulan ke-8, dan akan mulai mereda pada kehamilan bulan ke-9. Namun, keadaan gusi belum bisa kembali normal meskipun sudah melahirkan, apabila faktor penyebab peradangan gusinya tidak dihilangkan.

Ciri-ciri kondisi gusi yang meradang pada pasien yang sedang hamil antara lain :

1. Gusi membengkak dengan warna merah terang atau merah kebiruan.

2. Pinggiran gusi dan gusi di antara gigi membengkak, kemerahan, halus, mengilat, lunak, kadang-kadang tampak seperti raspberry.

3.Gusi terkadang berdarah spontan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan perawatan gigi dan rongga mulut pada saat kehamilan, antara lain :

1. Kontrol plak
Pembersihan plak dan karang gigi di dokter gigi dapat dilakukan selama kehamilan. Biasanya, obat kumur sebagai antibakteri yang diberikan oleh dokter gigi adalah yang tidak mengandung alkohol.

2. Pengaturan waktu berkunjung ke dokter gigi Akan lebih bijaksana jika kunjungan ke dokter gigi tidak dilakukan pada trimester pertama dan pertengahan akhir trimester ketiga, kecuali dalam keadaan yang darurat. Trimester pertama adalah waktunya pembentukan dan perkembangan organ pada janin Anda. Pada saat ini, janin Anda sangat rentan terhadap gangguan dari lingkungan luar. Pada pertengahan akhir trimester ketiga, rahim sangat rentan terhadap rangsangan dari luar sehingga, jika ada gangguan, maka dapat menyebabkan bayi lahir prematur. Waktu teraman untuk melakukan perawatan ke dokter gigi adalah pada trimester kedua. Pentingnya perawatan gigi pada trimester kedua adalah untuk mengeliminasi penyakit aktif dan menghilangkan potensi masalah besar yang mungkin timbul di akhir kehamilan.

3. Pengaturan waktu untuk melakukan rontgen gigi
Sebaiknya hindari melakukan rontgen gigi pada saat kehamilan, khususnya pada trimester pertama. Namun, jika kondisi mendesak, maka boleh dilakukan. Namun, pasien harus terlindungi dengan baik menggunakan apron.

4. Selektif memilih obat-obatan
Penggunaan obat-obatan selama masa kehamilan harus sangat diperhatikan karena obat-obatan mempengaruhi janin melalui plasenta. Konsultasikan terlebih dahulu semua obat yang diberikan oleh dokter gigi Anda, dan kepada dokter spesialis kandungan sebelum Anda mengonsumsinya. Konsumsi obat di trimester pertama sebaiknya dihindarkan.

Jika kondisi gusi yang membengkak didiamkan saja, maka keadaan yang mungkin timbul selanjutnya adalah peradangan pada jaringan pendukung gigi. Gejala yang akan timbul, antara lain, semakin meningkatnya rasa sakit dan perdarahan pada gusi, kegoyangan gigi, dan bau mulut.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peradangan pada jaringan pendukung gigi berkaitan erat dengan risiko kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu) dan berat badan bayi yang kurang (kurang dari 2.500 g).

Lakukan juga perawatan gigi dan gusi di rumah. Rajinlah menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol selama tidak lebih dari 2 minggu. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung vitamin C untuk menjaga kesehatan gusi Anda.

Semoga informasinya bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar