INILAH.COM - Banyak perempuan kesulitan dalam hal menurunkan berat badannya sendiri dibanding laki-laki. Perasaan seperti ini memang bukan hal mitos saja, melainkan memang benar dan mempunyai banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut sulit terjadi. Seperti apa sebabnya ?
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa metabolisme pria lebih tinggi 3-10 persen dibandingkan dengan wanita yang memiliki usia dan berat badan sama. Dengan kata lain, makin banyak otot, makin tinggi metabolisme Anda sehingga makin banyak pula kalori yang dibakar, bahkan saat sedang beristirahat.
Nah, berikut beberapa alasan wanita sulit menurunkan berat badan :
1. Kurang tidur
Ada 2 isu yang saling berkaitan yakni tidur dan berat badan. Salah satu dugaan, begadang cenderung membuat seseorang ingin mengudap tengah malam dan ini akan meningkatkan penyerapan kalori. Alasan lain mengaitkan dengan biokimia berhubungan dengan tidur. Perubahan kadar hormon akibat begadang dapat meningkatkan rasa lapar dan selera makan. Selain itu, hormon juga dapat mempengaruhi rasa kenyang setelah makan sehingga Anda tak selalu ingin mengudap.
2. Stres
Ketika tuntutan hidup semakin tinggi, tubuh akan membuat semacam mode survival. Hormon stres yang kerap disebut kortisol akan meningkat seiring permasalahan yang Anda rasakan. Hormon ini akan meningkatan selera makan. Dan kemudian, Anda akan mengasup makanan tinggi kalori yang dirasakan lebih nyaman saat disantap ketila stres.
3. Jenis kegemukan
Jenis kegemukan ternyata juga berpengaruh. Pria cenderung memiliki lemak visceral, jenis lemak yang berakumulasi di dalam tubuh terutama di sekitar organ. Karena itu, pria cenderung lebih tambun. Sebaliknya, wanita lebih banyak menyimpan lemak subkutan yang bersembunyi di bawah lapisan kulit, terutama di bagian pinggul dan paha. Lemak jenis ini lebih mudah diguncang dan juga dipegang. Meski lemak visceral lebih berbahaya dan memicu banyak penyakit, studi tahun 2009 oleh peneliti dari Universitas Kairo menunjukkan, lemak tersebut lebih mudah dimetabolisme dibandingkan lemak subkutan. Singkatnya, lemak subkutan lebih sulit dihilangkan.
4. Pola makan
Para wanita kebanyakan makan karena didorong oleh perasaan emosional. Ketika stres, sedih, atau kelelahan, makan menjadi pelarian mereka. Mungkin itu pula yang menyebabkan mengapa pria lebih pintar dalam mengontrol nafsu makannya dibandingkan dengan wanita.
5. Kekacauan hormon
Sekitar 1 dari 10 wanita usia produktif mengidap polycystic ovary syndrome. Kondisi ini terjadi ketika indung telur wanita memproduksi kelebihan hormon pria. Selain mengakibatkan masalah ovulasi dan ketidak suburan, sindrom ovulasi ini pun akan menimbulkan resistensi insulin, yaitu suatu kesalahan dalam cara tubuh memproses gula darah. Jika Anda mengalami masalah ini, gejala yang bisa terjadi yaitu mens tidak teratur, rambut yang tumbuh berlebihan di wilayah tubuh, sulit hamil, hingga pertambahan berat badan yang tidak dapat dijelasskan penyebabnya. Namun, tidak semua penderita sindrom ini memiliki masalah dengan berat badan.
6. Kelainan kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid mempunyai fungsi memproduksi hormon yang mengatur cara tubuh menggunakan energi. Kelenjar tiroid yang tidak aktif dapat mengacaukan metabolisme tubuh Anda dan mempengaruhi aspek lain dalam kesehatan. Diperkirakan sebanyak 10 persen orang dewasa terutama wanita berusia 40-50 tahun mengalami hypothyrodism. Gangguan ini akan menunjukkan gejala adanya pertambahan berat badan atau ketidak mampuan untuk menurunkan berat badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar