Fakta dan Mitos - Pengalaman ini ingin penulis bagi ke semua pembaca, semoga bisa menambah inspirasi bagi kita semua yang akan menggeluti dunia uasaha. Mungkin pengalaman ini “basi” buat pelaku usaha yang pernah menjalani, tapi yang terpenting bagi kita cukup membuka wawasan, bahwasanya hakekat wirausaha itu tidaklah harus memakai modal besar, puluhan juta atau ratusan. Cukup modal kecil tapi asal ikhlas ditekuni, insya Allah akan berjalan dan yakin perlahan akan naik.
Ibarat tanaman kalo rajin memupuk akan tumbuh dengan sendirinya. Dari angka satu terus berlanjut sampai 10,20,30 dst. Siapa menabur akan menuai. Ini hanyalah pengalaman sederhana dan ada beberapa lagi yang mungkin bisa saya bagi ke pembaca nanti, mudah-mudahan insya Allah kalau ada waktu, umur, usia dan pulsa.
Beberapa tahun yang lalu sesudah memutuskan berhenti jadi karyawan saya mencoba beberapa usaha yang kira-kira cukup prospektif, mudah dilakukan dan yang paling penting tidak keluar duit banyak (karena saat itu memang nggak punya uang). Setelah hunting kesana kemari Saya mencoba usaha di bidang agribisnis tanaman sayuran dan ketemu dengan namanya tanaman caisim (sawi), kangkung dan sejenisnya. Kenapa tanaman tersebut? Berdasarkan evaluasi tanaman tersebut rata-rata mudah sekali ditanam, masa tanam pendek (20 -28 hari), jarang sekali menemui kegagalan dan yang satu lagi investasinya cukup murah.
Bisnis sayuran ini secara sederhana dibagi dua yakni sebagai penanam langsung dan sebagai pendistributor. Setelah dipertimbangkan dengan kondisi, maka di putuskan akan mengambil sayuran langsung ke petani dan menjualnya ke konsumen alias sebagai penyalur.
Saya memang nggak mau ribet nanam, pengen yg simple serta dan yang pasti modal awal yang diperlukan cukup murah dan setelah dihitung-hitung sesuai dengan kondisi saat itu, saya hanya keluar uang, sekitar satu juta-an rupiah saja !
Bagaimana ceritanya?
Sebelum mulai action ,yang pertama tentu kita harus cari konsumen. Saya blusukan mencari konsumen dengan pergi ke pasar induk terdekat yakni pasar caringin dan kramat jati (kebetulan lokasi tinggal penulis di area cianjur sukabumi) Lumayan jauh, tapi ya namanya pengorbanan buat si labil ekonomi ..ya ikhlas aja..Keliling-keliling, setelah tawar menawar di dapat harga terbaik 1800 p kg . Setelah itu baru hunting tanaman ke petani, kebetulan daerah penulis adalah daerah pertanian sehingga mudah saja ketemu dan biasanya tanaman ini ada tiap tahun, sepanjang harga jual masih stabil dan menguntungkan petani, tanaman ini ramai ditanam (beberapa kali memang harga sempat jatuh,tapi nggak lama biasanya akan normal lagi). Setelah didapat ternyata harga beli sayuran caisim 1000 p kg sudah termasuk ongkos petik sampai di mobil angkutan. Dipikir-pikir dengan duit yang ada dikantong akhirnya diputuskan untuk beli sekitar satu ton .
Saya harus beli minimal 1000 kg (1ton) soalnya itu nilai yang ekonomis supaya masih bisa untung. Jadi total uang yang dikeluarkan sekitar satu juta. Biaya lain untuk sewa mobil angkutan (jenis pickup) 150 rb per hari plus bensin 150 rb, jadi total 300 rb. Tidak ada ongkos supir karena cukup ane yang cakep ini jadi supir (maklum mantan sopir tembak), ongkos sewa pun biasanya saya bayar belakangan, jadi saya cukup keluar uang 150 rb saja buat bensin. Total uang yang keluar 1150 rb. Ternyata murah ya? Jadi hitunganya 1800 -1300 : masih untung 500 rb, lumayanlah buat nyambung hidup. Hari pertama cuma dapat satu rit jalan, hari berikutnya bisa dua rit jalan, hari berikut maunya lebih… tapi sudah nggak kuat nyetir (loro
boyokke kumat). Itu untung jadi penyalur, belum kalau bro, mau lebih repot bisa langsung sekaligus jadi produsen tanam tentu untung lebih besar. Untuk tanaman yang sejenis, rata-rata sama hitungannya karena biasanya harga nggak beda jauh, seperti kangkung, kacang panjang dan sejenisnya. Untuk mulai dari nanam, kalau nggak punya lahan sendiri, kita bisa sewa lahan ke pemilik atau kerjasama bagi hasil ada banyak cara. Tapi buat yang awal mau mulai, boleh dicoba jadi penyalur dulu (siapa tahu, emang hokinya jadi penyalur).
Dan ini ada sedikit tips buat yang mau coba tekuni bisnis penyalur sayuran ini :
1. Sebelum memutuskan untuk membeli produk ke petani, pastikan harga kekonsumen fix pada hari itu juga karena harga sayuran jenis ini sangat fluktuatif . Harga hari ini belum tentu sama dengan harga hari besok dan seterusnya, jadi selalu update tentang harga jual.
2. Pada saat harga bagus, biasanya banyak kompetitor yang bermain. Produk jadi rebutan, maka salahsatu cara supaya kita bisa cepat mendapatkan barang/produk, biasanya kita musti kasih DP dulu ke petani sebelum mereka mulai tanam, dijamin mereka nggak akan menjualnya ke orang lain, karena kalo nggak kita bakal gigit jari atau nangis bombay karena nggak dapat barang.
3. Selalu buat komitmen yang jelas dengan konsumen (bandar penerima barang). Karena bisa-bisa kalau nggak mereka suka merubah harga seenaknya (biasanya kalo pasokan barang lagi rame) padahal sebelumnnya kita sudah deal pada hari itu juga (wah ini modus hati-hati).
Itu yang bisa saya bagi..mudah-mudahan bisa jadi pencerahan dan tidak lupa bertindak adalah lebih baik daripada berpangku tangan, kalau tidak kita akan terus. Jadi penonton tanpa bisa mendapatkan hasil.
Go right now.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar